Jumat, 14 November 2008

Mengenang Kasih ( P ILU )


Lagu Mengenang Kasih yang lebih dikenal dengan PILU diciptakan tanggal 10 Desember 1955, salah satu ciptaan Husein Aidid yang sampai sekarang tetap eksis di blantika musik Indonesia. Biduan dan biduanita yang telah menyanyikan lagu Pilu dalam rekaman plaat yaitu :

  • Nurseha, iringan Orkes dibawah pimpinan Iskandar, produksi studio " Melati "
  • Oslan Husein, Iringan Band Wijaya Kusuma pimpinan M.Yusuf, produksi studio " Irama "
  • Rudy Rusadi, iringan Band Eka Jaya Combo, produksi studio " Remaco "
Kemudian dalam rekaman kaset/VCD :
  • Sam, iringan D'lloyd
  • Riza Umami, iringan Orkes Melayu Sonica
  • Emillia Contesa
  • Latief M.
  • Titiek Sandhora
  • Benyamin S. & Fantastics Dolls
  • Ali Usman
  • Meggie Z.
  • Sandra Sanger
  • Asmidar Darwis, Iringan Buslidel
  • Fahmi Shahab
  • Widya
  • Fenty Nur
  • Mirnawati Dewi
  • Jamal Mirdad
  • Darmansyah
  • Riri Wulandani
  • Yuni Suherman
  • Iis Aphita
  • Elly Kasim
  • Yus Yunus
  • Endang Widjayanti
  • Linda Effendi
lagu Pilu selain masuk dalam dapur rekaman, juga mengisi dalam beberapa Film, yaitu :
  • Film " Hari Libur " produksi Anom Pictures tahun 1958. Lagu tersebut dinyanyikan oleh Bing Slamet.
  • Film " Tante Sun "
LAGU PILU MASUK NOMINASI LAGU KENANGAN TERBAIK PADA TAHUN 1998 DALAM ACARA " ANUGERAH DANGDUT TPI 1998 ".




Rabu, 12 November 2008

SETELAH BERAKHIRNYA PERJALANAN HUSEIN AIDID DALAM DUNIA MUSIK

Puluhan tahun sudah Husein Aidid mengarungi dunia musik dengan bermacam-macam suka duka, akhirnya takdir Tuhan yang menentukan segalanya, tanggal 19 September 1965 ia meninggal kia semua untuk selama-lamanya dan meninggalkan karya-karyanya yang begitu banyak. Ia seorang pencipta lagu yang aktif dan kreatif.

Setelah wafatnya Husein Aidid, pada tahun 1975 beberapa pemain musik Orkes Melayu Kenangan berusaha menghidupkan kembali Orkes Melayu Kenangan yang akhirnya membuahkan sebuah kaset hasil rekaman Purnama Record/Remaco dibawah pimpinan R.Ismail Enoch dengan penyanyi Juhana Sattar, M.Saugi, Meggi Z. dan Sylvia.

Tanggal 24 Mei 1999 pk.20.15 R.R.I. Jakarta mengadakan Panggung Gembira di Gedung Auditorium R.R.I. Jakarta dalam rangka mengenang lagu-lagu Karya Husein Aidid dengan menampilkan penyanyi-penyanyi yang pernah bergabung dengan Orkes Melayu Kenangan yaitu Juhana Sattar, R.O.Unarsih, Asyifa AS, dan Lukman dengan iringan Bambros Band. Ternyata acara tersebut mendapat sambutan baik dari penonton dan ruangan pertunjukan dipadati oleh penggemar-penggemar Husein Aidid.

Tanggal 30 September 2000 pk. 20.15 - 23.30 W.I.B., R.R.I. Jakarta bekerja sama dengan Keluarga Besar Orkes Melayu Kenangan menyelenggarakan acara Pesta Melayu dan Dangdut R.R.I Jakarta dalam rangka Hari Radio Republik Indonesia ke-55 dan memperingati 50 tahun berdirinya Orkes Melayu Kenangan dengan mengambil tempat Gedung Auditorium R.R.I.Jakarta, penyanyi-penyanyi yang tampil selain dari keluarga Besar Orkes Melayu Kenangan yaitu Juhana Sattar, R.O.Unarsih, Henny Mariam, Mardiana, Asyifa AS., Babay Suhainy, Nur Farida juga dimeriahkan oleh Meggi Z., Elya Khadam, Munif Bahasoean, Hasna Tahar, Zakaria, Titing Yenie, Nayo Maemunah dan Emma Gangga dengan iringan Bambros Band ditambah dengan 2 pemain tiup dari Orkes Melayu Kenangan.

Sabtu, 08 November 2008

TEMPAT-TEMPAT PERTUNJUKAN



Siaran di RRI-Jakarta, Panggung Merdeka RRI-Jakarta, Gedung Kesenian, Gedung GKBI Sudirman setiap ada ac
ara di GKBI, Markas Besar AURI Tanah Abang Bukit, Hotel-Hotel diantaranya Hotel Des Indes Harmoni, acara pesta pernikahan di Jakarta maupun diluar Jakarta.



Gedung Kesenian


Panggung Merdeka RRI Jakarta


Acara Resepsi Pernikahan di Bogor


REKAMAN, FILM DAN TELEVISI

REKAMAN

Lagu-lagu ciptaan Husein Aidid bersama Orkes Melayu Kenangan telah banyak direkam dalam plaat ( piringan hitam ), diantaranya oleh perusahaan rekaman :

SERIMPI

Lagu : Tidurlah Buyung, dll.


MELATI

Lagu : Pilu


IRAMA

Lagu : Hidup bahagia, Mengharap Kasih, Menanti Berita, Dewa Asmara, Alam Maya, harapanku, Percobaan Dunia, Pilu, Kesawah, dll.


REMACO

Lagu : Paku Gelang, Terbayang Ibu, Masa Yang Lalu, Pilu, dll.


BALI RECORD

Lagu : Maik Sampan, Salah Sangka, Saling Menyinta, Mengapa Ku Tak Tau, Mari Mendayung, Dakochan, Saha Eta, Bayangan Asmara, Buah Manggis, dll.

Mojang Priangan ( Bukan Ciptaan Husein Aidid )Iringan Orkes Melayu Kenangan.

Buah Manggis ( Ciptaan Husein Aidid ) iringan Orkes Mambe Tarumpadjo pimpinan Bing Slamet.


GEMBIRA

Lagu : Penjual Undian, Senyum Terbayang, dll.


FILM

Tahun 1957 mengisi musik dalam Film " Senja Indah " diperankan oleh Ermina Zainah, Osman Gumanti, Darussalam dan Wahid Chan, produksi Persari Film. Husein Aidid diserahi tugas menyusun aransemen 7 buah lagu, yaitu Hasrat tak sampai, Irama Jiwaku, Gelora Hati, Dunia bukan Sorga, Ratapan Duka, Senja Indah, Menanti Berita dan Kesawah.


LAGU-LAGU YANG DI FILM-KAN

1. Mengenang Kasih ( PILU ). Dalam Film " Hari Libur " Produksi Anom Pictures tahun 1958, dibintangi oleh Bing Slamet, Henny Temple, Rd.Ismail, Misny Arwati, Daeng Harris, Irah, Harjo Mulyo, M.Sitorus dll. Sutradara A.W.Uzhara.

Dan lagu Pilu juga dil Filmkan dalam Film " Tante Sun ".

2.Bersuka Ria. Dalam Film " Kunang-Kunang " Produksi Anom Pictures tahun 1957 Sutradara Wim Umboh, pemeran utamanya Sofia Waldy, Aminah Banowaty, Nany Widya, M.S.Derita dll.
Dan lagu Bersuka Ria masuk dalam Sinetron " Nada Senja Hari " Produksi TVRI th.1999

3.Kesawah. Dalam Film " Senja Indah " Produksi Persari Film tahun 1957.


TELEVISI

Sekitar tahun 1962/1963 Husein Aidid dengan Orkes Melayu Kenangan 2 kali tampil di Televisi Republik Indonesia ( TVRI ).

ORKES MELAYU KENANGAN

Tahun 1947 dua tahun setelah kemerdekaan Republik Indonesia, dibelahan Jakarta Barat tepatnya dikawasan Pekojan, Husein Aidid bersama pemuda-pemuda Pekojan mendirikan sebuah orkes yang bernama Orkes Gambus Al-Usysyaaq yang dipimpinnya sendiri. Pada waktu itu di Pekojan sudah ada Orkes Melayu yang dipimpin oleh Hasyim Alhabsyi namanya Orkes Harmonium Kencana Wati.

Tidak diduga sebelumnya Orkes Gambus Al-Usysyaaq mendapat sambutan baik dari sebahagian masyarakat di Jakarta. Banyak mendapat panggilan-panggilan main ditempat pesta perkawinan, diantaranya tanggal 8 Oktober 1949 main di Gg.Anderson, Pasar Baru, Jakarta.

Kemudian pada tahun 1950 dari Orkes Gambus Al-Usysyaaq yang peralatan musiknya terdiri dari alat petik gambus, biola accordion, gitar, bas, gendang, tamborin dan marakas, Husein Aidid merubah dan membentuk menjadi Orkes Melayu Kenangan dengan ditambah peralatan yang lebih modern seperti Trompet, Clarinet, Saxophone dan Piano, hanya tidak memakai alat petik gambus. Orkes Melayu Kenangan yang telah terbentuk tersebut dipimpin sendiri oleh Husein Aidid.

Tanggal 26 Oktober 1950 pk. 21.30 Waktu Jawa , Orkes melayu Kenangan dibawah pimpinan Husein Aidid mulai siarannya yang pertama di Radio Republik Indonesia ( R.R.I.) Jakarta dipancarkan secara nasional gelombang 19,80 - 49,63 - 61,10 dan 133,9 M membawakan lagu-lagu senandung Tionghoa, Ma' Inang, Tari Payung, Wa' Daeng, Mandi Sapar, Kaparinyo dan Masri Kotaraja. Sejak itulah nama Husein Aidid dan Orkes Melayu Kenangan mulai banyak dikenal di Masyarakat. Husein Aidid bersama Orkes Melayu Kenangan mulai memberi santapan kepada penggemar-penggemar radio di seluruh pelosok tanah air, lagu yang disajikan sebanyak 6 sampai 8 buah lagu dimulai lagu Pembukaan dan diakhiri lagu Penutup.

Orkes Melayu Kenangan pada saat kelahirannya dan siaran pertama di R.R.I Jakarta didukung biduan dan biduanita Suhana, M.Assiry, Rasni dan Husein Aidid. Tahun 1951 selain Suhana, M.Assiry, Rasni dan Husein Aidid juga hadir biduan A.Rahman, Ibrahim dan M.Sidik. Setelah mengangkasa di Udara melalui Pemancar R.R.I Jakarta, Husein Aidid disibukkan oleh permintaan-permintaan masyarakat yang akan mengadakan pesta perkawinan serta pertunjukan lainnya dan juga permintaan untuk rekaman dari perusahaan-perusahaan piringan hitam.

Tanggal 2 September 1951 hari Minggu pk. 20.15 - 21.00 Orkes Melayu Kenangan pertama kali tampil dalam acara Panggung Merdeka di Studio 5 R.R.I. Jakarta dipancarkan secara nasional gelombang 19,80 - 25,49 - 41,26 - 61,10 dan 133,9 M dengan biduan Suhana, Rasni dan Husein Aidid. Setelah sukses dengan penampilannnya pada Panggung Merdeka yang pertama, Orkes Melayu Kenangan sering beberapa kali mendapat kesempatan tampil dalam acara Panggung Merdeka.

Tahun 1954 setelah masuknya biduanita Juhana Sattar, Nurseha dan Latifah, Orkes Melayu Kenangan semakin naik namanya dan semakin banyak penggemarnya baik dikota-kota besar maupun dikota-kota kecil. Selain masuknya penyanyi juga Orkes Melayu Kenangan didukung pembawa acaranya yaitu Umar Amri, dalam membawa acara kadang-kadang ia selingi dengan menyanyi diantaranya lagu Udang Sama Udang dan lagu Renta 106 dengan lirik lagu, gayanya serta pantun-pantunnya membuat penonton tertawa sehingga menyegarkan penonton. Tahun 1955 sampai tahun 1960 Orkes Melayu Kenangan disemarakan dengan sederetan biduan-biduan Juhana Sattar, M.Zaini, M.Syaugi, Henny Mariam, R.O.Unarsih, Amir Hamzah A.Hadi, Mardiana dan Asifa AS.

Tahun 1961 sampai berakhirnya Orkes melayu Kenangan sekitar tahun 1964 diperkuat biduan dan biduanita Juhana Sattar, Amir Hamzah, Aujum Suar, Babay Suhainy, Nur Farida, Maesaroh, Hindun, Yohana dan Lilis Suryani.

AWAL KARIER MUSIK


Musik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Husein Aidid yang sejak mudanya sudah bergelut dengan dunia musik, sehingga ia sempatkan belajar musik dengan M.Sardi ( ayah dari Idris Sardi pemain biola yang tak asing lagi ).

Alat musik yang biasa dimainkan oleh Husein Aidid adalah piano dan biola. Dengan piano yang dimilikinya ia dapat menciptakan dan meng-aransemen lagu kemudian di tuangkan dalam buku musik dengan tulisan not balok yang tersusun rapih dan syairnya diketik dalam buku khusus.

Lagu beserta syair yang diciptakannya dari tahun 1950 sampai dengan 1962 sebanyak 219 lagu dengan bermacam-macam irama.

- Chalta = 96 lagu
- Joget = 27 lagu
- Asli ( Langgam Melayu ) = 8 lagu
- Masri = 13 lagu
- Gambus = 2 lagu
- Bolero = 16 lagu
- Cha Cha Cha = 20 lagu
- Rhumba = 6 lagu
- Mambo = 8 lagu
- Calypso = 6 lagu
- Waltz = 7 lagu
- Tango = 4 lagu
- Samba = 6 lagu

Jumlah lagu-lagu tersebut belum termasuk lagu-lagu gubahan yaitu lagu-lagu dari Film India yang diubah syairnya dengan bahasa Indonesia dan lagu-lagu yang diciptakan oleh Husein Aidid sedangkan syairnya dibuat oleh orang lain, diperkirakan jumlahnya 23 lagu.

Hasil dari lagu-lagu yang diciptakannya di aransemen sendiri dan ada beberapa lagu di aransemen oleh orang lain, yaitu R.Ismail Enoch, Syafi'i Glimboh dan B.S.Sabenin. Aransemen di buat sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati dan enak didengar.

Selasa, 28 Oktober 2008

RIWAYAT HIDUP HUSEIN AIDID


Pada Setiap Zaman yang kita lalui pasti ada setumpuk kenangan, kenangan yang penuh kesan, kenangan indah dan terindah, kenangan yang menyimpan sejuta makna. Kenangan juga ada dalam karya musik yang berupa lagu. Musik sebagai bahasa yang universal adalah suatu karya seni yang besar dan luas yang tumbuh dan berkembang dengan cara dan jalannya sendiri yang unik. Kesejukan yang ditimbulkan suatu karya musik juga ada pada lagu-lagu lama yang menyimpan begitu banyak kenangan. Banyak penulis lagu Indonesia yang kreatif dan produktif yang memberikan konstribusi amat berarti bagi kekayaan perbendaharaan musik Indonesia. Banyak pula penulis lagu Indonesia yang telah tiada, yang meninggalkan reputasinya yang gemilang dan meninggalkan sejumlah karya seninya, satu diantara sekian banyak penulis lagu yang telah meninggalkan kita semua dan meninggalkan begitu banyak karya adalah Husein Aidid.
Husein Aidid anak satu-satunya dari pasangan Alwi bin Abubakar Aidid dan Fatimah. Lahir tahun 1913 di Jakarta, mempunyai seorang isteri bernama Saodah serta 6 ( enam ) orang anak, yaitu Alwi, Fatmah, Faisyi, Abubakar, Farhana dan Hamid.


Tempat tinggal yang pertama di Jalan Pekojan No.83, Jakarta Barat. Kemudian pada tahun 1956 pindah ke Jalan Pejagalan I, Jakarta Barat, jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal yang pertama. Pada tahun 1958 ia hijrah ke Tanah Abang yaitu Jalan Tanah Rendah IV/2A, Jakarta Pusat sampai beliau meninggal dunia.







Pendidikan : Lulusan Sekolah Kampong Djawa-Batavia Centrum. Jurusan Metaalbewerking.


Selain mengarungi dunia permusikan ia mempunyai usaha yaitu dagang arloji di Pasar Baru dan Glodok, kemudian dagang barang-barang furniture di Jembatan Kambing, Pekojan, dan juga barang-barang kerajinan tangan dari Tasikmalaya di Jembatan Lima serta terkahir dagang barang-barang onderdil mobil di Pasar Onderdil Tanah Abang.




Husein Aidid wafat pada tanggal 19 September 1965.


DARI GAMBUS LAHIRLAH ORKES MELAYU KENANGAN

Gambus pada tahun 30 dan 40-an merupakan musik yang bergengsi. Bagi warga Jakarta saat itu, gambus merupakan sajian yang hampir tidak pernah ketinggalan untuk menghibur masyarakat dipesta-pesta perkawinan, khitanan dan kegiatan agama. Gambus bukan hanya main ditempat-tempat keturunan Arab tapi juga merambah kerumah-rumah penduduk Betawi.

Di Surabaya muncul seorang Biduan ( Penyanyi ) dan pemimpin gambus yaitu Syech Albar kelahiran Surabaya tahun 1908. SYECH ALBAR adalah seorang perintis jalan kemedan yang lebih luas dari sejarah seni gambus di Indonesia, karena kepopuleran yang didapatnya melebihi penyanyi-penyanyi gambus yang terdahulu. Bintangnya naik beriringan dengan kemajuan peredaran piringan hitam ditengah-tengah masyarakat serta beriringan pula dengan pembangunan stasiun-stasiun penyiaran radio di Indonesia. Namanya kian populer setelah suaranya diperdengarkan di studio Nirom Surabaya. Pada tahun 1931 rayuannya telah direkam pada piringan hitam " His Mater's Voice " dan pada tahun 1935 suaranya telah berkumandang diangkasa dipancarkan dari Studio Nirom Surabaya. Syech Albar wafat tanggal 30 Oktober 1947 di Surabaya.

Jalan yang sudah dirintis oleh Syech Albar diikuti oleh yang lainnya , diantaranya :

- ORKES GAMBUS AL-WATHAN di Jakarta dibawah pimpinan Hasan Alaydrus. Dalam siarannya di R.R.I. Jakarta tanggal 2 Januari 1947 pk.20.00 waktu Jawa gelombang 47 dan 134,2 m membawakan lagu Masri, Kuweti, Joget Palembang, Mawal, Hindustani dan Gambus melayu sebagai biduannya Saleh bin Thalib dan Abdurahman. Tanggal 27 Januari 1949 pk.20.00 waktu Jawa siaran di R.R.I. Jakarta dengan biduannya diantaranya H.Sungkar, membawakan lagu-lagu Ikhak Lid-dunnia, Ya Habibi Irja'i, Yukarribullah dll. Biduan-biduan yang pernah mendampingi Orkes Gambus Al-Wathan adalah Hasan Alaydrus, Saleh bin Thalib, Abdurahman, H.Sungkar , M.D. Alaydrus dan Zein Alhaddad.

- ORKES GAMBUS ANNAZIEM dibawah pimpinan Thaha Albar ( Makassar ), hari kamis tanggal 6 Januari 1949 siaran di R.R.I. Makasar pk. 21.30 gelombang 31.41 dan 59.64

- ORKES GAMBUS AL-LAHDJI dibawah pimpinan Abdurrahman Al-Lahdji ( Makassar ) lagu yang pernah dibawakan dalam siarannya di Radio Makasar gelombang 31.41 - 59.64 pk.19.15 bulan Agustus 1949 adalah Gannilie Syuwaiyya-Syuwaiyya, Ya habibi Ta'ali, Nalat Alayya,Al Wardi Nauwir, Ya Dunnya Yagarami dan Ala Ya Ter.

- ORKES GAMBUS ARAB dipimpin oleh Sayyid Abas Almunawwar ( Palembang )

- ORKES GAMBUS AL-WARDAH di Jakarta dipimpin oleh M.Lutfi ( Jakarta ). Hari Kemis tgl.19 September 1946 pk.20.00 Waktu Jawa siaran di R.R.I Jakarta Gelombang 47 dan 134,2 m. Pada tanggal 7 September 1950 pk. 21.15 waktu Djawa siaran di R.R.I. Jakarta gelombang 19.80 - 49.63 - 61.10 - 133.9 m membawakan lagu Alfan, Ya Syadi Bil Ongam, Ekstra Melayu, Syaroh dan Tulumri.

- ORKES GAMBUS AL-USYSYAAQ dibawah pimpinan Husein Aidid ( Jakarta ), lahir tahun 1947.

Di Masyarakat dan juga pengamat musik terutama musik gambus banyak menghubung-hubungkan antara Orkes Gambus Al-Wathan dengan Orkes Melayu Kenangan. Orkes Gambus Al-Wathan lahir diantara tahun 1930-1940 dan pada tahun 1940-an sudah mengudara di R.R.I. Jakarta. Untuk meningkatkan kwalitas musiknya pada tahun 1955 menggabungkan pemain musiknya dengan pemain musik Orkes Melayu Kenangan. Sebahagian pemain musik Orkes Melayu Kenangan seperti pemain trumpet, guitar, gendang, Accordion, biola memperkuat Orkes Gambus Al-Wathan. Semenjak itulah Orkes Gambus Al-Wathan makin mencuat sehingga menghasilkan rekaman-rekaman dalam plaat ( piringan hitam ) diantaranya diproduksi oleh Putri Record sebagai biduan andalannya adalah Hasan Alaydrus dan Zein Alhaddad, lagu-lagu yang dibawakan dalam plaat tersebut adalah Amam Wardhatul Jamal, Ya Maglais-Soom, Attajanni, Hama Albi, Tholal-Wa'du.

Setelah gambus maka lahirlah orkes-orkes melayu pada tahun 40-an diantaranya :

- ORKES HARMONIUM S.M.ALAYDRUS dibawah pimpinan S.M.Alaydrus, Orkes Melayu yang sangat populer di Jakarta pada tahun 40-an. Hari Kamis tgl. 3 Februari 1949 siara di R.R.I.Jakarta pk.20.00 waktu Jawa gelombang 25.49 - 61.10 dan 133.9 dalam acara konsert melayu. Lagu yang pernah dibawakan dalam siaran di R.R.I. Jakarta diantaranya yaitu Burung Putih, Joget Asam Jawa, Dayung Pariyaman, Joget Buluh Perindu, Joget Palembang, laila Manja, Joget Melayu, Siti Payung, Pipit di Awan, Bunga Dahlia, Joget Gembira, Gugur Bunga, dengan penyanyi A.Alatas dan Ahmad Alaydrus.

- ORKES HARMONIUM KENCANA WATI dibawah pimpinan Hasyim Alhabsyi. di Kawasan Pekojan, Jakarta Barat tempat kelahiran Husein Aidid.

- ORKES HARMONIUM SEMENANJUNG dibawah pimpinan M.Mansur ,sudah siaran di R.R.I Jakarta pada tahun 1947, dengan para biduannya Zubaedah, A.Harun, Zainab dan Maulana.

PADA TAHUN 1950 LAHIRLAH ORKES MELAYU KENANGAN DIBAWAH PIMPINAN HUSEIN AIDID YANG SEBELUMNYA PADA TAHUN 1947 BERNAMA ORKES GAMBUS AL-USYSYAAQ. HUSEIN AIDID DISEBUT-SEBUT SEBAGAI PERINTIS LAGU-LAGU MELAYU MODERN.

Kemudian pada tahun 50-an di Jakarta lahirlah Orkes-Orkes Melayu Lainnya yang Juga terkenal yaitu :
- Orkes Melayu Bukit Siguntang, dibawah pimpinan A.Chalik
- Orkes Melayu Sinar Medan, dibawah pimpinan Umar Fauzi Aseran
- Orkes Melayu Irama Agung, dibawah pimpinan S.Effendi