Selasa, 28 Oktober 2008

RIWAYAT HIDUP HUSEIN AIDID


Pada Setiap Zaman yang kita lalui pasti ada setumpuk kenangan, kenangan yang penuh kesan, kenangan indah dan terindah, kenangan yang menyimpan sejuta makna. Kenangan juga ada dalam karya musik yang berupa lagu. Musik sebagai bahasa yang universal adalah suatu karya seni yang besar dan luas yang tumbuh dan berkembang dengan cara dan jalannya sendiri yang unik. Kesejukan yang ditimbulkan suatu karya musik juga ada pada lagu-lagu lama yang menyimpan begitu banyak kenangan. Banyak penulis lagu Indonesia yang kreatif dan produktif yang memberikan konstribusi amat berarti bagi kekayaan perbendaharaan musik Indonesia. Banyak pula penulis lagu Indonesia yang telah tiada, yang meninggalkan reputasinya yang gemilang dan meninggalkan sejumlah karya seninya, satu diantara sekian banyak penulis lagu yang telah meninggalkan kita semua dan meninggalkan begitu banyak karya adalah Husein Aidid.
Husein Aidid anak satu-satunya dari pasangan Alwi bin Abubakar Aidid dan Fatimah. Lahir tahun 1913 di Jakarta, mempunyai seorang isteri bernama Saodah serta 6 ( enam ) orang anak, yaitu Alwi, Fatmah, Faisyi, Abubakar, Farhana dan Hamid.


Tempat tinggal yang pertama di Jalan Pekojan No.83, Jakarta Barat. Kemudian pada tahun 1956 pindah ke Jalan Pejagalan I, Jakarta Barat, jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal yang pertama. Pada tahun 1958 ia hijrah ke Tanah Abang yaitu Jalan Tanah Rendah IV/2A, Jakarta Pusat sampai beliau meninggal dunia.







Pendidikan : Lulusan Sekolah Kampong Djawa-Batavia Centrum. Jurusan Metaalbewerking.


Selain mengarungi dunia permusikan ia mempunyai usaha yaitu dagang arloji di Pasar Baru dan Glodok, kemudian dagang barang-barang furniture di Jembatan Kambing, Pekojan, dan juga barang-barang kerajinan tangan dari Tasikmalaya di Jembatan Lima serta terkahir dagang barang-barang onderdil mobil di Pasar Onderdil Tanah Abang.




Husein Aidid wafat pada tanggal 19 September 1965.


DARI GAMBUS LAHIRLAH ORKES MELAYU KENANGAN

Gambus pada tahun 30 dan 40-an merupakan musik yang bergengsi. Bagi warga Jakarta saat itu, gambus merupakan sajian yang hampir tidak pernah ketinggalan untuk menghibur masyarakat dipesta-pesta perkawinan, khitanan dan kegiatan agama. Gambus bukan hanya main ditempat-tempat keturunan Arab tapi juga merambah kerumah-rumah penduduk Betawi.

Di Surabaya muncul seorang Biduan ( Penyanyi ) dan pemimpin gambus yaitu Syech Albar kelahiran Surabaya tahun 1908. SYECH ALBAR adalah seorang perintis jalan kemedan yang lebih luas dari sejarah seni gambus di Indonesia, karena kepopuleran yang didapatnya melebihi penyanyi-penyanyi gambus yang terdahulu. Bintangnya naik beriringan dengan kemajuan peredaran piringan hitam ditengah-tengah masyarakat serta beriringan pula dengan pembangunan stasiun-stasiun penyiaran radio di Indonesia. Namanya kian populer setelah suaranya diperdengarkan di studio Nirom Surabaya. Pada tahun 1931 rayuannya telah direkam pada piringan hitam " His Mater's Voice " dan pada tahun 1935 suaranya telah berkumandang diangkasa dipancarkan dari Studio Nirom Surabaya. Syech Albar wafat tanggal 30 Oktober 1947 di Surabaya.

Jalan yang sudah dirintis oleh Syech Albar diikuti oleh yang lainnya , diantaranya :

- ORKES GAMBUS AL-WATHAN di Jakarta dibawah pimpinan Hasan Alaydrus. Dalam siarannya di R.R.I. Jakarta tanggal 2 Januari 1947 pk.20.00 waktu Jawa gelombang 47 dan 134,2 m membawakan lagu Masri, Kuweti, Joget Palembang, Mawal, Hindustani dan Gambus melayu sebagai biduannya Saleh bin Thalib dan Abdurahman. Tanggal 27 Januari 1949 pk.20.00 waktu Jawa siaran di R.R.I. Jakarta dengan biduannya diantaranya H.Sungkar, membawakan lagu-lagu Ikhak Lid-dunnia, Ya Habibi Irja'i, Yukarribullah dll. Biduan-biduan yang pernah mendampingi Orkes Gambus Al-Wathan adalah Hasan Alaydrus, Saleh bin Thalib, Abdurahman, H.Sungkar , M.D. Alaydrus dan Zein Alhaddad.

- ORKES GAMBUS ANNAZIEM dibawah pimpinan Thaha Albar ( Makassar ), hari kamis tanggal 6 Januari 1949 siaran di R.R.I. Makasar pk. 21.30 gelombang 31.41 dan 59.64

- ORKES GAMBUS AL-LAHDJI dibawah pimpinan Abdurrahman Al-Lahdji ( Makassar ) lagu yang pernah dibawakan dalam siarannya di Radio Makasar gelombang 31.41 - 59.64 pk.19.15 bulan Agustus 1949 adalah Gannilie Syuwaiyya-Syuwaiyya, Ya habibi Ta'ali, Nalat Alayya,Al Wardi Nauwir, Ya Dunnya Yagarami dan Ala Ya Ter.

- ORKES GAMBUS ARAB dipimpin oleh Sayyid Abas Almunawwar ( Palembang )

- ORKES GAMBUS AL-WARDAH di Jakarta dipimpin oleh M.Lutfi ( Jakarta ). Hari Kemis tgl.19 September 1946 pk.20.00 Waktu Jawa siaran di R.R.I Jakarta Gelombang 47 dan 134,2 m. Pada tanggal 7 September 1950 pk. 21.15 waktu Djawa siaran di R.R.I. Jakarta gelombang 19.80 - 49.63 - 61.10 - 133.9 m membawakan lagu Alfan, Ya Syadi Bil Ongam, Ekstra Melayu, Syaroh dan Tulumri.

- ORKES GAMBUS AL-USYSYAAQ dibawah pimpinan Husein Aidid ( Jakarta ), lahir tahun 1947.

Di Masyarakat dan juga pengamat musik terutama musik gambus banyak menghubung-hubungkan antara Orkes Gambus Al-Wathan dengan Orkes Melayu Kenangan. Orkes Gambus Al-Wathan lahir diantara tahun 1930-1940 dan pada tahun 1940-an sudah mengudara di R.R.I. Jakarta. Untuk meningkatkan kwalitas musiknya pada tahun 1955 menggabungkan pemain musiknya dengan pemain musik Orkes Melayu Kenangan. Sebahagian pemain musik Orkes Melayu Kenangan seperti pemain trumpet, guitar, gendang, Accordion, biola memperkuat Orkes Gambus Al-Wathan. Semenjak itulah Orkes Gambus Al-Wathan makin mencuat sehingga menghasilkan rekaman-rekaman dalam plaat ( piringan hitam ) diantaranya diproduksi oleh Putri Record sebagai biduan andalannya adalah Hasan Alaydrus dan Zein Alhaddad, lagu-lagu yang dibawakan dalam plaat tersebut adalah Amam Wardhatul Jamal, Ya Maglais-Soom, Attajanni, Hama Albi, Tholal-Wa'du.

Setelah gambus maka lahirlah orkes-orkes melayu pada tahun 40-an diantaranya :

- ORKES HARMONIUM S.M.ALAYDRUS dibawah pimpinan S.M.Alaydrus, Orkes Melayu yang sangat populer di Jakarta pada tahun 40-an. Hari Kamis tgl. 3 Februari 1949 siara di R.R.I.Jakarta pk.20.00 waktu Jawa gelombang 25.49 - 61.10 dan 133.9 dalam acara konsert melayu. Lagu yang pernah dibawakan dalam siaran di R.R.I. Jakarta diantaranya yaitu Burung Putih, Joget Asam Jawa, Dayung Pariyaman, Joget Buluh Perindu, Joget Palembang, laila Manja, Joget Melayu, Siti Payung, Pipit di Awan, Bunga Dahlia, Joget Gembira, Gugur Bunga, dengan penyanyi A.Alatas dan Ahmad Alaydrus.

- ORKES HARMONIUM KENCANA WATI dibawah pimpinan Hasyim Alhabsyi. di Kawasan Pekojan, Jakarta Barat tempat kelahiran Husein Aidid.

- ORKES HARMONIUM SEMENANJUNG dibawah pimpinan M.Mansur ,sudah siaran di R.R.I Jakarta pada tahun 1947, dengan para biduannya Zubaedah, A.Harun, Zainab dan Maulana.

PADA TAHUN 1950 LAHIRLAH ORKES MELAYU KENANGAN DIBAWAH PIMPINAN HUSEIN AIDID YANG SEBELUMNYA PADA TAHUN 1947 BERNAMA ORKES GAMBUS AL-USYSYAAQ. HUSEIN AIDID DISEBUT-SEBUT SEBAGAI PERINTIS LAGU-LAGU MELAYU MODERN.

Kemudian pada tahun 50-an di Jakarta lahirlah Orkes-Orkes Melayu Lainnya yang Juga terkenal yaitu :
- Orkes Melayu Bukit Siguntang, dibawah pimpinan A.Chalik
- Orkes Melayu Sinar Medan, dibawah pimpinan Umar Fauzi Aseran
- Orkes Melayu Irama Agung, dibawah pimpinan S.Effendi